Banner Top


(Jakarta – haltebus.com) Ngebut, ugal-ugalan, tidak laik jalan dan kecelakaan adalah kata kunci yang paling mudah kita temukan, saat kita membaca berita terkait bus. Sementara kenyamanan, fitur yang canggih, pengemudi yang terampil dan bus yang mewah jarang sekali ditemukan informasinya di media-media besar. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto Iskandar mengaku menemukan banyak bus yang tidak laik jalan, pengemudi yang tidak sesuai aturan hingga dugaan pidana terkait surat-surat kendaraan. “Inilah potret kondisi pelayanan bus kita. Saya turun sendiri ke lapangan menyaksikan langsung apa yang terjadi. Saya naik bus dari Kampung Rambutan ke Bandung,” ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (2/9/16).

Menyikapi keadaan ini, jajaran Ditjen Perhubungan Darat lalu menggagas untuk mewujudkan visi bus Indonesia Wow. Apa maksudnya bus Indonesia Wow? Istilah bus Indonesia Wow adalah jargon yang diarahkan pada gambaran pelayanan transportasi bus di Indonesia di atas ekspektasi pengguna jasa. Baik itu dilihat dari sisi kenyamanan, keamanan, keselamatan maupun pelayanan operator busnya. Pudji berharap semua bus di Indonesia memiliki standar yang bisa masuk kategori bus Indonesia Wow.

Menurut Pudji, banyak aspek yang terkait untuk bisa mewujudkan bus Indonesia Wow. Di sisi keamanan dan keselamatan, misalnya, kondisi bus yang prima, perawatan yang baik, umur kendaraan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang ujungnya pada faktor kelaikan operasional (laik jalan). Begitu juga dari sisi pelayanan, bisa memberikan pelayanan yang berkesan pada pengguna jasa transportasi bus. “Jadi kalo penumpang naik bus itu, mereka bisa berkata, Wow…begitu. Ini bisa terjadi kalau semuanya baik dan apa yang dirasakan penumpang di atas ekspektasi mereka,” katanya.

Pudji dan jajarannya ingin mewujudkan visi bus Indonesia Wow dari sisi keselamatan terlebih dahulu. Dia menginisiasi pelopor keselamatan untuk transportasi bus. Sejumlah pengusaha dan masyarakat yang terkait moda transportasi ini diminta kesiapannya untuk menjadi pelopor. Ada operator bus, pabrikan pembuat bus hingga penumpang.

“Sebetulnya kalau mau jujur bus-bus yang kacanya dilempari asalnya ya dari perilaku bus itu sendiri mungkin ada bus yang sering ngebut, masyarakat gak senang akhirnya membalas dengan melempar. Dilempar seketemunya bus saja. Ini perlu menjadi introspeksi kita juga. Walau begitu, saya dan pak Kakorlantas sudah berkomitmen untuk mengatasi masalah pelemparan ini, silahkan lapor ke kepolisian terdekat nanti ditindaklanjuti,” kata Pudji menjelaskan.

Bagi pengusaha bus, tidak memperhatikan keselamatan, pelayanan dan kelaikan bus sama dengan bunuh diri. Setidaknya hal itu yang diungkapkan Direktur Utama PT. SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan. Di era keterbukaan informasi ini, menurut dia, penumpang sudah semakin pintar. Mereka saling bertukar informasi di jejaring media sosial, saling merekomendasikan dan yang utama pelayananlah yang menjadi topik yang dibahas. “Hidup kami ini dari pelanggan, tanpa pelanggan kami bukan apa-apa. Kalau kami tidak merawat kendaraan, tidak memberikan pelayanan yang baik pelanggan kami pergi, lalu dari mana kami mendapat pemasukan?,” ujar pria yang akrab disapa Sani.

Sani yang juga Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia itu mengemukakan, banyak operator bus yang sadar dengan posisi bahwa mereka harus mengedepankan pelayanan. Pengusaha yang punya armada bagus masih banyak, sayangnya menurut Sani, tidak banyak disorot media. Dalam kesempatan itu, dia juga meminta penumpang yang menjadi pelanggan moda transportasi bus untuk ikut membantu mereka mengawasi perilaku pengemudi.

Dia tidak menampik adanya perilaku pengemudi yang cenderung mengabaikan keselamatan. “Lewat forum kami meminta teman-teman penggemar bus yang notabene penumpang bus ikut membantu kami mengawasi pengemudi kami. Mohon maaf, tidak sedikit nih penggemar bus justru mengompori pengemudi untuk ngebut lantas merekamnya dan di-upload di media sosial,” kata pimpinan PO. SAN ini.

Penasehat Bismania Community, Harsono yang hadir dalam diskusi yang sama mengakui apa yang diungkapkan Sani. Masalah ini, menurut dia sudah menjadi perhatian pengurus Bismania Community. “Ya memang ini pernah dibahas diinternal kami. Karena itu kami juga memulai dengan gerakan keselamatan Jalan Raya Milik Bersama,” begitu Harsono menjelaskan.

Keseriusan itu ditunjukkan oleh jajaran pengurus Bismania Community. Sehari setelah diskusi, akun media sosial Ketua Umum Bismania Community, Arif Setiawan dan beberapa pengurus lainnya, langsung menyebarkan imbauan agar anggota Bismania Community tidak mengunggah video bus kebut-kebutan. Begitu juga di akun resmi Bismania Community yang diikuti lebih dari 200 ribu akun.

Kesadaran seluruh pemangku kepentingan, menurut Pudji Hartanto sangat penting untuk mewujudkan visi bus Indonesia Wow. Semua instansi maupun perorangan serta masyarakat harus menjadi pelopor keselamatan transportasi bus. Penumpang, kata dia, juga harus berani mengingatkan jika ada pengemudi yang membahaykan keselamatan mereka. Dalam kesempatan itu Pudji Hartanto menggarisbawahi bahwa pelayanan yang baik, bus yang nyaman dan pengemudi yang tidak ugal-ugalan menjadi kunci yang diharapkan penumpang.

Menurut dia, penumpang bus kita sudah semakin pintar memilih bus seiring dengan keterbukaan informasi melalui internet. Jika pengusaha bus tidak segera berbenah, kata Pudji, seleksi alam adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Dia mengajak semua pengusaha bus untuk memulai menjadi pelopor keselamatan, demi tercapainya pelayanan yang prima dan visi bus Indonesia Wow bisa terwujud.(naskah mai/ foto : mai)

Banner Content