Banner Top

(Jakarta – haltebus.com) Terminal Rawamangun Rabu (6/3/13) pagi terlihat lebih bersih. Jalur bus antar kota antar provinsi yang menyatu dengan angkutan dan bus kota nampak teratur sejak pagi. Satu lajur khusus dipersiapkan untuk enam unit bus berkelir biru yang masih baru. “Siang ini ada peresmian APTB mulai jam 11, nanti pak Gubernur dari halte Transjakarta di Salemba naik Kopaja ke sini,” ujar seoranh petugas di pintu masuk terminal.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memang meresmikan dua fasilitas baru yang terkait kenyamanan warga untuk angkutan massal. Halte bus Transjakarta Salemba/Carolus yang dilengkapi eskalator di sisi Barat-nya dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) Bogor – Rawamangun.

Gubernur Joko dan jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta memilih cara unik untuk meresmikan keduanya. Usai meresmikan jembatan penyeberangan orang yang dilengkapi eskalator (tangga berjalan) dia bersama jajarannya naik enam unit bus Kopaja-AC dari Salemba ke Terminal Rawamangun.

Kehadiran rombongan di Terminal Rawamangun, kontan menarik perhatian seluruh isi terminal. Maklum, sejak pagi orang-orang yang menggantungkan nafkahnya di terminal itu sudah menanti kehadiran Joko. Alhasil, tak hanya awak media yang memang kerap mengikuti kegiatannya yang mendekat, tetapi juga warga yang ada di Terminal Rawamangun berebut untuk memotretnya meski hanya dengan kamera ponsel.

Menurut Joko, ada tiga kelebihan APTB yang bisa dirasakan masyarakat. Busnya nyaman, karena masih baru. Kedua bus masuk jalur Transjakarta sehingga penumpang bisa langsung berpindah dari APTB langsung ke bus Transjakarta. Dengan kondisi seperti itu tarif yang ditetapkan tergolong murah. “Ingat lho ya tanpa bayar lagi penumpang bisa berpindah ke busway, hanya cukup sekali bayar,” katanya.

Dikelola oleh PT. Sinar Jaya Megah Langgeng, desain kabin penumpang bus kota rasa Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ini sedikit berbeda dari APTB sebelumnya. Desain kabin bus secara garis besar mirip dengan bus kota, seperti bus Transjakarta, yang menyisakan ruang berdiri yang lapang di bagian tengah dan sebagian di belakang. Ada 12 bangku yang berhadap-hadapan di sisi kiri dan kanan bus, lima bangku lainnya ada di bagian belakang.

Nah, perbedaannya terletak pada tiga deret bangku di bagian depan. Bangku-bangku ini bisa kita temui pada bus-bus reguler AKAP pada umumnya. Bangku untuk 15 penumpang itu bisa diatur kemiringannya. Tarifnya tergolong murah, Rp. 12 ribu sekali jalan.

Bus berchasis Hino A-215 bermesin depan atau yang dikenal dengan AK8JRKA-FCJ ini dibalut karoseri Laksana model Discovery. “PO Sinar Jaya melayani trayek Terminal Rawamangun – Terminal Bubulak, Bogor sepanjang 52 kilometer. Semoga dengan adanya APTB ini bisa menarik minat pemilik mobil pribadi ke angkutan massal,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono.

Menurut Pristono, ini adalah rute kelima APTB yang beroperasi dan menghubungkan Jakarta dengan daerah penyangga. Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta telah meresmikan APTB jurusan Bekasi – Pulogadung, Poris Plawad – Kalideres, Ciputat – Kota dan Cibinong – Grogol. Sepanjang pengamatan haltebus.com, pengumuman beroperasinya APTB diumumkan di hampir semua halte bus Transjakarta yang ada di sekitar Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Pengumuman itu sebagai bentuk sosialisasi pada pengguna bus Transjakarta.

Bus APTB jurusan Rawamangun – Bubulak ini bersinggungan dengan Koridor IX Pinang Ranti – Pluit, Koridor X Cililitan – Tanjung Priok dan Koridor IV Pulogadung – Dukuh Atas. Menurut Juru Bicara PT. Sinar Jaya Megah Langgeng, Hendah Sunugroho, pihaknya menyiapkan 10 unit armada untuk trayek Rawamangun – Bubulak. “Kami mendapat empat ijin trayek untuk APTB, selain ke Rawamangun, ada pula ke Tanah Abang, ke Grogol dan ke Blok-M, semuanya dari Bogor,” kata dia.

Hendah mengungkapkan, pihaknya mendapat tawaran kerjasama APTB dari Dishub DKI Jakarta. Keikusertaan mereka dalam mengelola APTB adalah bentuk kepedulian PT. Sinar Jaya Megah Langgeng yang juga mengoperasikan PO Sinar Jaya. Selama ini PO Sinar Jaya dikenal sebagai operator bus AKAP. Sebelumnya mereka juga memilik trayek Patas AC dari Bekasi ke beberapa tujuan, diantaranya Rawamangun dan Tanah Abang.

Menurut Hendah, investasi awal yang ditanamkan untuk Terminal Rawamangun – Bubulak tak kurang dari Rp. 12 miliar untuk 10 unit bus ber-AC. Dia berharap, penumpang mobil pribadi bisa berpindah ke APTB. Tentunya, dengan pengalaman mereka mengelola PO Sinar Jaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor Suharto , Suharto menilai, adanya APTB ini bisa menjadi alternatif warga Bogor untuk beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum. Menurut dia, secara konsep, apa yang dirancang Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk daerah penyangga cukup menarik.

Kemacetan akibat kepadatan kendaraan di jam-jam sibuk di Tol Jagorawi yang menghubungkan Bogor dan Jakarta akan semakin membuat ongkos kendaraan pribadi semakin mahal. Jika dibandingkan dengan tarif angkutan umum, kata dia, tentu jalu lebih murah. “Busnya masih baru, nyaman, dan langsung terhubung dengan Transjakarta,” kata dia.

Suharto mengakui, selama ini ada beberapa trayek AKAP dari Bogor ke beberapa terminal di Jakarta seperti Kalideres, Tanjung Priok dan Pulogadung. Jika trayek-trayek ini juga mendapat kesempatan yang sama untuk masuk ke jalur Transjakarta, tentu bisa menambah alternatif warga Bogor yang sehari-hari mencari nafkah di Jakarta. “Rencananya hari Jumat ini akan kami diskusikan dengan operator bus di Bogor,” ujarnya (naskah: mai/foto : mai)

Banner Content