Menurut Andreas, peluang untuk menyasar segmen pasar bus di kelas premium masih terbuka. Dia mengatakan, mulai 2013 lalu PT. United Tractors memantapkan langkah strategis memasuki pasar bus di Indonesia. Sebelumnya mereka sudah mulai merakit Scania K360IB-4×2 sejak 2012 di Cakung, Jakarta Timur.
Modal awalnya tak sekedar nama Scania sebagai merek yang sudah dikenal banyak orang. Berbagai paket ditawarkan. Mulai kemudahan perawatan di workshop PT. United Tractors dengan biaya jasa dan sparepart gratis dengan ketentuan, jaringan workshop yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua hingga pelatihan mekanik dan pengemudi.
Andreas menyebut jaringan purna jual mereka ada di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Padang, Palembang, Bengkulu dan Lampung. Di Jawa ada di Bandung, Jakarta, Semarang dan Surabaya. Sementara jaringan di Sulawesi ada di Makassar, Kendari, Palu, Soroako dan Manado. Untuk Kalimantan tersedia workshop Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak. Di Papua, ada di sorong. Jaringan workshop untuk berbagai jenis merek yang diageni PT. United Tractors bisa melayani perawatan Scania juga.
Teknologi yang ditawarkan Scania K360IB 4×2 menjadi modal Andreas dan timnya menembus pasar bus premium. Menurut dia, jaminan keawetan suku cadang adalah hal yang perlu dipertimbangkan operator bus. Masih ada pula fitur-fitur yang mudah dibaca pengemudi yang bisa memberikan informasi kondisi bus. Transmisi comfortshift (semi otomatis) sangat membantu pengemudi. Membuat mereka tak cepat lelah. Ada pula fitur hillhold yang membantu pengemudi mendaki jalan curam saat macet tanpa perlu repot mengatur irama injakan gas dengan kopling dari posisi berhenti, cukup dengan lepas rem tangan dan injakan gas saja.
“Scania mampu memberikan efisiensi optimal dalam pengoperasian, mulai penghematan bahan bakar, periode penggantian oli yang lebih panjang, umur komponen dan fitur yang memudahkan perawatan. Satu lagi, hanya Scania yang memiliki fitur untuk mengukur ketebalan kopling tanpa harus cek fisik,” kata Andreas.
Klaim Andreas tentang kemudahan operasional itu diamini oleh Juru Bicara PO. Sempati Star, Budhy Rachmadsyah. Menurut dia, fitur-fitur yang ada tak hanya memudahkan pengemudi, tetapi dalam hal perawatan. Dia mengatakan, mengemudikan Scania tidak melelahkan sehingga stamina pengemudi pun bisa terjaga.
Sebagai operator bus asal Sumatera kedua yang mengoperasikan chassis asal Swedia itu PO. Sempati Star, Budhy mengaku tidak risau dengan masalah perawatan. “Sebelum tiba di pool pusat kami di Medan, pengemudi dan mekanik kami menjalani pelatihan dan pengenalan berbagai fungsi pada bus di Jakarta. Ada workshop di Medan pula yang siap membantu,” katanya.
Sementara, PO. Harapan Jaya yang melengkapi koleksi Scania dalam jajarannya menjadi 10 unit dengan tambahan K360IB-4×2 sangat percaya dengan kualitas Scania. Menurut Dharmawan Wangsadiharja mereka memilih Scania karena ketahanannya dalam operasional sehari-hari. “Memang sedikit ekstra untuk pengoperasian dan perawatannya, tetapi kalau untuk jarak jauh Scania cukup mumpuni,” kata dia.
Dharmawan mengungkapkan, selama mengoperasikan delapan unit Scania, penumpang cukup puas. Sebagian besar pelanggan PO. Harapan Jaya, kata dia, memilih armada Scania karena kenyamanannya. Saat meluncurkan armada K360IB-4×2 untuk armada reguler Tulungagung-Jakarta Jumat pekan lalu, sejumlah penggemar bus yang tergabung dalam Bismania Community dan Haparan Jaya Mania diajak untuk menikmati kenyamanannya. Mereka cukup antusias mengikuti perjalanan selama lebih dari 14 jam itu.
Ada jurus lain yang disiapkan PT. United Tractors. Seorang sumber haltebus.com menyebutkan, perusahaan yang ada dalam daftar Burs Efek Indonesia itu menyiapkan dua strategi di Jawa dan Sumatera. Mereka akan mempercepat penyebaran dengan penjualan bus secara massal. “Ada tipe mesin baru untuk bus yang akan dipergunakan pertama kali untuk bus di Indonesia. Kami juga tengah menjajaki untuk memasok kebutuhan transportasi skala menengah-besar,” kata sumber yang tak mau disebutkan namanya.
Di berbagai belahan dunia Scania memasok beragam kebutuhan bus. Untuk skala besar, kantor pusat mereka di Swedia tak segan mendukung berbagai terobosan penjualan. Berdasarkan catatan haltebus.com, Scania memasok bus-bus kota di Eropa, Asia dan Afrika. Akankah mereka menempuh cara yang sama di Indonesia? Peluang ini terbuka lebar manakala Gubernur DKI Jakarta telah menyatakan kebutuhan bus kota di Jakarta mencapai 6 ribu unit. (Naskah: mai/foto : mai/dok. PO. Sempati Star)